[Mengulas Buku]Ulasan Serial Bumi: Novel Kedua, Bulan
Judul : Bulan
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 400 halaman
Halo balik lagi di blogku yang membahas tentang review buku dan film. Sekarang aku akan membahas tentang novel remaja series yaitu Bulan. Bulan adalah buku kedua dari serial Bumi yang ditulis oleh Tere Liye, genre dari buku ini adalah fantasi. Dari sampulnya aja, warnanya biru konsepnya hampir sama dengan serial Bumi yang lainnya. Kalau dilihat lebih teliti gambar-gambar dalam sampul itu ada gambar hewan entah hewan apa. Mungkin maksudnya adalah merepresentasikan isi dari buku yang membahas dunia paralel.
Jujur aku sangat suka sekali dengan alurnya, alurnya keren dan menarik. Buku dengan tebal 400 halaman ini aku habiskan dalam waktu dua hari saja. Waktu yang cepat menurutku mengingat aku biasanya menghabiskan waktu berhari-hari untuk membaca satu buku padahal jumlahnya hanya 200-an halaman. Sejak awal aku beli buku Bumi aku sudah berniat untuk mengoleksi series Bumi ini, walaupun ternyata sekarang ada dua buku barunya wah padahal aku baru selesai baca sampai Matahari haha. Next aku bakal review novel Matahari segera ya!
Oke kembali ke novel Bulan, tidak sesuai dengan judulnya karena pada novel ini cerita difokuskan pada petualangan tiga sahabat Raib, Seli dan Ali melintasi Klan Matahari. Berbeda dengan novel pertamanya yaitu Bumi (kamu juga bisa membaca ulasannya di sini), walaupun judulnya Bumi tetapi yang dibahas di dalamnya adalah petualangan mengelilingi Klan Bulan. Cerita ini dimulai beberapa waktu setelah ketiga sahabat kembali ke Klan Bumi.
Dalam buku ini hanya Ali yang suka membahas mengenai dunia paralel padahal kedua sahabatnya dan Miss Selena sudah melarangnya, tetapi kata Raib Ali memang terlahir normal menyebalkan jadi dia tetap membahas dunia paralel. Mereka akhirnya bertemu dengan Av dan Miss Selena yang akan mengirimnya pergi ke Klan Matahari untuk bersekutu dengan orang-orang di Klan Matahari. Mereka berangkat dari rumah Seli bersama dengan Ily yang akhirnya ikut rombongan ketiga sahabat itu.
Ily adalah anak pertama Ilo dan Vey yang berasal dari Klan Bulan dan termasuk salah satu petarung terbaik di Klan Bulan, dia sudah lulus dari Akademi Bayangan Klan Bulan. Awalnya tidak ada yang mengira kalau keempat remaja tersebut akan diminta untuk mengikuti Festival Bunga Matahari di Klan Matahari tetapi ketika tiba di sana lebih tepatnya ketika tiba di pembukaan festival mereka diminta menjadi peserta kontingen ke sepuluh. Festival Bunga Matahari adalah sebuah festival yang katanya berbahaya, mencari bunga matahari pertama mekar.
Bagian ini yang paling aku suka karena bagaimana perjuangan keempatnya membuatku seperti bisa langsung melihat. Keseruan bertarung dengan hewan di hutan Klan Matahari yang masih alami membuatku terlarut dalam bacaan, jadinya aku bisa menghabiskan novel itu dalam dua hari saking serunya. Menurutku ada juga bagian unik yaitu dari segi nama orang di Klan Matahari. Nama orang yang susah mengingatnya karena menurutku lucu seperti Hana-tara-hata yang merupakan seorang nenek penjaga kebun lebah yang nantinya akan membantu rombongan Raib untuk menjalani kompetisi Bunga Matahari tersebut.
Lalu nama yang unik juga diberikan kepada saudara kandung, seperti nama Ketua Konsil Klan Matahari yang namanya Fala-tara-tana IV adalah anak keempat. Untuk kakak-kakak sebelumnya memiliki nama yang sama hanya angka romawinya saja yang berbeda. Misalnya untuk anak kedua berarti namanya Fala-tara-tana II. Berbeda sekali dengan nama yang ada di Klan Bulan yang hanya terdiri dari 2 sampai 3 huruf saja.
Akan tetapi di balik kelebihannya, novel ini menurutku masih ada kurangnya. Bulan bercerita tentang Klan Matahari, tanah leluhur Seli artinya hanya Seli yang mengerti bahasanya. Akan tetapi di beberapa bagian, ada Raib dan orang dari Klan Matahari yang bercakap-cakap tanpa dibantu Seli, padahal Raib berasal dari Klan Bulan dan tentu saja tidak mengerti bahasa Klan Matahari. Begitu juga Seli dan Ily yang berasal dari dua klan berbeda tampak bercakap-cakap tanpa Raib atau Ali sebagai penerjemah.
Salah satu pelajaran yang aku dapatkan adalah tentang setia kawan dan pengorbanan. Aku suka Seli walaupun dia takut dan sering berbeda pendapat dengan teman-temannya tetapi dia tidak pernah meninggalkan teman-temannya berjuang sendirian. Begitu juga Ily yang rela mengorbankan dirinya untuk membantu ketiga temannya seperti ketika sedang melewati lubang tikus raksasa dalam perjalanan mencari bunga matahari, Ily mengorbankan dirinya dengan mencuri perhatian dua tikus besar agar ketiga temannya bisa melewati jalan tersebut.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk kamu yang suka sekali genre fantasi. Menurutku ceritanya sangat seru dan cocok dibaca ketika sedang berada di waktu luang. Pembahasannya menurutku lumayan berat sih dan bagi yang tidak terlalu menyukai cerita fantasi kemungkinan akan bosan. Tetapi kalau kamu penasaran dengan akhirnya seperti aku, jangan lupa baca bukunya ya dan ulasanku sebelumnya tentang novel Bumi di sini! Terimakasih sudah mau membaca ulasan singkat ini semoga bermanfaat dan tunggu aku di ulasan-ulasan berikutnya! Happy Reading.