[Mengulas Buku] Ulasan Buku Orang-Orang Biasa
Buku dengan jumlah bab 40 ini berkisah tentang kehidupan 10 orang-orang biasa bernama Salud, Dinah, Debut, Handai, Junilah, Sobri, Honorun, Rusip, Nihe dan Tohirin. Sepuluh orang yang sudah bersahabat sejak duduk di bangku sekolah ini merupakan orang-orang yang tidak memiliki keistimewaan apapun. Sejak sekolah, mereka hanyalah sekelompok orang yang tidak punya keberanian, bodoh dan tidak punya mimpi.
Andrea Hirata sebagai penulis menggambarkan kisah kesepuluh anak dari kota naïf bernama Belantik sangatlah apik. Sejak awal pembaca sudah dibuat penasaran tentang kisah yang ingin disampaikan oleh penulis, pasalnya antara satu bab dengan bab berikutnya tidak berurutan. Seperti bab pertama dengan judul Kota Naif bercerita tentang 2 polisi bernama Inspektur Abdul Rojali dan Sersan P. Arbi. Lalu bab kedua dengan judul “Dalam Keadaan Apapun. Berdua Lebih Baik” bercerita tentang ke sepuluh sahabat.
Dalam buku dengan tebal 262 ini juga menyadarkan kepada pembaca bahwa tidak ada yang tidak mungkin selama ada kemauan. Sosok Aini, anak dari Dinah yang lahir dari keluarga miskin mendapat kesempatan untuk kuliah di Fakultas Kedokteran salah satu universitas ternama. Aini digambarkan sebagai sosok yang tidak pantang menyerah, suka belajar dan banyak bertanya. Seperti salah satu kutipan “Hari paling bahagia dalam hidup manusia adalah hari ketika dia tahu untuk alasan apa dia dilahirkan ke muka bumi ini.” (Hlm. 95).
Selain mengajarkan tentang pantang menyerah, buku ini juga menyadarkan kepada pembaca bahwa kejujuran itu penting. Mendapatkan sesuatu dengan cara yang tidak baik akan berdampak buruk pada kita suatu hari nanti, seperti kata orang sepintar-pintarnya bangkai ditutupi, baunya akan tercium juga. Hal inilah yang dilakukan oleh sepuluh sahabat, membokar kejahatan di kotanya yang naïf itu dengan cara unik.
Pelajaran lain yang bisa didapatkan dari buku Orang-Orang Biasa adalah kita tidak boleh ragu dalam melakukan sesuatu. Kita harus yakin bahwa kita bisa melakukannya. Buku ini juga dilengkapi dengan katalog karya dari Andrea Hirata di bagian akhir buku.