[Mengulas Buku] Ulasan Buku Ikhlas Paling Serius
Judul : Ikhlas Paling Serius
Penulis : Fajar Sulaiman
Penerbit : Mediakita
Halaman : 168 halaman
Tahun : 2021
Halo aku Gita, balik lagi nih di “Mengulas Buku”, kali ini aku mau ulas buku yang judulnya Ikhlas Paling Serius karya Fajar Sulaiman. Ekspektasi pertamaku ketika membaca judul dari buku ini ya aku akan mendapatkan insight dan “sadar” bahwa aku bisa ikhlas menerima apapun yang terjadi sama aku sampai detik ini. Tapi ketika kita melihat bagian belakang buku terdapat tulisan “romance”, itu artinya buku ini menjelaskan tentang mengikhlaskan seseorang yang sudah pergi.
Mulai dari sampul bukunya ya, menurutku sangat sederhana dan simple gitu tapi sebenarnya biasa aja sih. Warnanya hitam gitu dengan bagian judul yang ada di tengahnya. Terus kita juga dapat pembatas buku yang desainnya mirip-mirip sama sampul bukunya. Masuk ke bagian isinya, sebenarnya di halaman pertama udah ada quotes yang dituliskan sama penulisnya. Quotes pembuka untuk menjelaskan isi dari buku dengan tebal 168 tersebut. Kutipan pembukanya adalah:
Setelah kehilanganmu,
Kutemukan makna
Hilangmu—yang akhirnya
Aku menemukan siapa aku
Lagi, sebelum dirimu
Jujur buku ini hanya berisi kumpulan kutipan-kutipan galau yang menceritakan tentang seseorang untuk mengikhlaskan seseorang. Buku ini bisa dibaca sekali duduk karena memang isinya singkat dan tentu saja ada banyak reminder yang aku dapatkan dari buku ini. Buku ini terdiri dari beberapa tahapan yaitu Melupakan, Mengikhlaskan dan Akhirnya Menemukan. Ada banyak kutipan yang aku suka dari buku ini dan tentunya cocok dibaca bagi orang yang sedang mengalami patah hati dan ingin mengikhlaskan seseorang.
Buku ini seolah-olah mengajak pembaca untuk berani melepaskan seseorang yang memang tidak bisa dimiliki lalu mengikhlaskannya. Tentu proses ikhlas adalah proses yang sulit, butuh waktu agar bisa terbiasa dengan ketidakhadirannya. Dalam buku ini pembaca juga akan diajak untuk merenung sejenak agar bisa mengikhlaskan seseorang. Bahwa cinta itu tidak bisa dipaksakan, sekuat apapun jika memang bukan takdirnya maka tidak akan bisa menyatu, setidaknya itulah yang dijelaskan dalam buku ini. Lalu pada akhirnya, nantinya kita juga akan menemukan pengganti yang lebih baik.
Selain itu buku ini juga memiliki kekurangan menurutku, walaupun di beberapa bagian terdapat beberapa gambar pendukung seperti orang berkerumun, jalan raya, atap rumah dan gambar hitam putih lainnya. Tetapi sebenarnya aku lebih suka buku yang berwarna dengan tambahan gambar hihi . Tetapi walaupun ada kekurangannya, buku ini sangat aku rekomendasikan untuk kamu yang sedang mengalami patah hati. Oke sekian review aku kali ini, jika teman-teman tertarik dengan bukunya jangan lupa siapkan uang Rp65.000 ya! Tetapi sebelum aku tutup tentu ada kutipan yang aku suka yaitu,
“Pelangi setelah badai akan terlihat, jauh lebih indah. Ketahuilah bahwa setiap luka tak akan hadir tanpa akhir, kelamnya hari-harimu tidak bersifat selamanya.”